Oleh : Fybria Rahma R
- Oksigen yang Kau Bagi
- Pergi Bukan Berarti Tak Setia
OKSIGEN YANG KAU BAGI
Tiap detak jantungmu, ada nadiku
Tiap denyut nadiku, ada cintamu
Adakah yang lebih dingin dari rindu?
Adakah yang lebih pahit dari luka?
Rindu dan luka perihal berbeda
Begitu pun kita
Aku dan Ayah
Aku sudah menjadi perindu yang hebat sejak ayah pergi
Ayah pun menjadi perindu yang licik sejak aku jarang kembali
Kau licik dalam merindu
Kau merangkul rindu dengan diam-diam
membawanya jauh dari peraduan
Aku tahu tak ada yang lebih beku dari es
Laut pun bisa membeku karenanya
Tak ada yang lebih hangat dari mentari
Darah pun bisa mencair olehnya
Apalagi darahmu yang sudah mengalir di urat nadiku
Luka yang aku dapati ketika hati berpura-pura membenci
Luka darimu yang kutampung dalam-dalam
Luka yang tak ada obatnya
Kecuali kau jujur padaku
Merindukan gelak tawa dan membenci keegoisan
Tetap saja, luka yang kudapati dan
rindu yang kualami
Tak sebanding dengan oksigen yang kau bagi
PERGI BUKAN BERARTI TAK SETIA
Jika hari ini tak bisa kurangkul kau dengan pelukan,
biarkan doa malam menyapamu dalam kehangatan.
Jika hari ini tak bisa kulihat senyum merekah di pipimu,
biarkan kusimpan baik-baik kenangan kita dulu.
Maaf aku tak bisa setia
Tak bisa membarter pengorbananmu
Tak bisa membawakan makan dan minum
untuk kau santap sepulang berkeringat lelah,
berkerutan otak,
dan berletih pinggang.
Ini bukan perihal meninggalkan dan ditinggalkan
Bukan perihal pergi dan tiba kembali
Bukan berarti tak setia
Hanya saja demi masa-masa indah
yang telah kita impikan bersama
Maafkan kami telah jauh berjalan
Jauh melangkah ke tempat tujuan
Tetap saja Ayah antarkan sampai-sampai
Meski dengan tetesan keringat
Dan air mata
Tetap kau relakan aku berlayar menyusuri lautan
Kau doakan kami sampai ke pulau harapan