Sumatera Thawalib Parabek Hari Ini
Parabek mewajibkan santri baru untuk asrama. Sumatera Thawalin Parabek membangun asrama putra dan aula belajar santri. Kembali terjalin kerja sama dengan Al-Azhar Mesir untuk mendatangkan seorang syekh yang bermukim di lingkungan Parabek(Syekh Ali Abdurrabbuh). Pada tahun ini pula Sumatera Thawalib Parabek kembali membuka unit pendidikan baru yaitu Pendidikan Diniyah Formal tingkat Ulya/ sederajat Aliyah.
Wisuda Pertama Ma’had Aly Sumatera Thawalib Parabek
Penyebutan Pimpinan Pondok berubah menjadi Pengasuh Pondok. Sumatera Thawalib Parabek mulai membangun gedung ajar di Bangkaweh. Saat Gedung ajar selesai, kompleks Bangkaweh dijadikan kompleks santri putri tingkat Tsanawiyah dan santri putra Kembali diasramakan di kompleks Parabek. Kampus 3 Bangkaweh mulai beroperasi. Pada tahun ini pula terlaksana wisuda pertama Ma’had Aly Sumatera Thawalib Parabek.
H. M. Zaki Munawwar, Lc
Pimpinan Pondok dipercayakan kepada H. M. Zaki Munawar, Lc. Maret 2020 santri dipulangkan dan mengikuti pembelajaran daring karena pandemic Covid-19. September 2020 santri mulai didatangkan Kembali ke pesantren dengan menerapkan prokes ketat seperti mewajibkan SWAB Test sebelum santri memasuki asrama, pengecekan suhu secara berkala, dan penerapan sistem shift untuk menghindari kerumunan di kelas.
Gedung 2 Kampus Ma’had Aly Jambu Air
Ma’had Aly Sumatera Thawalib Parabek pindah Gedung ke Kampus 2 Ma’had Aly Jambu Air karena pembangunan telah selesai.
Buya H. Masrur Syahar
Pimpinan Pondok dipercayakan kepada Buya H. Masrur Syahar. Sumatera Thawalib Parabek mendapat bantuan Rusunawa PPU 5 lantai di Bangkaweh. Gedung tesebut digunakan sebagai asrama putra kelas 2 Tsanawiyah hingga 6 Aliyah. Santri putra tetap belajar di kelas di Parabek. Tahun ini kelas Tsanawiyah putra dan putri dipisah.
Warsul Anwar, S.E., M.M.
Ketua Yayasan dipegang oleh Warsul Anwar, S.E.,M.M. Syaikhul Madrasah oleh Buya Deswandi dan Buya H. Masrur Syahar. Pimpinan Pondok oleh Ilham, Lc.M.A.
Ma’had Aly Dibuka
Unit pendidikan setara perguruan tinggi, Ma’had Aly, dibuka untuk angkatan pertama. Ma’had Aly Sumatera Thawalib Parabek diresmikan berdasarkan SK Direktur Jenderal Pendidikan Islam Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama RI mengeluarkan Surat Keputusan tentang Izin Pendirian Ma’had Aly yang fokus pada Prodi Fiqh dan Ushul Fiqh dengan NSMA : 241213060001. Kerjsama syekh dari Al-Azhar Mesir selesai.
K.H. Khatib Muzakkir
Ketua yayasan dipegang oleh Ir. H. Novizar Zen, Syaikhul Madrasah oleh K.H. Khatib Muzakkir, Buya H. Masrur Syahar, dan Buya Deswandi. Pimpinan Pondok oleh Ilham, Lc.,M.A.
Jurusan IPA Pertama
Jurusan IPA di tingkat Madrasah Aliyah pertama kali dibuka.
Ilham, Lc., M.A.
Ketua Yayasan dipegang oleh Ir. H. Novizar Zen, Syaikhul Madrasah oleh K.H. Khatib Muzakkir, dan Pimpinan Pondok oleh Ilham, Lc., M.A.
Buya Deswandi
Pimpinan Pondok diampu oleh Buya Deswandi. Jurusan IPS di tingkat Madrasah Aliyah pertama kali dibuka. September 2010 juga merupakan Milad 1 Abad Sumatera Thawalib Parabek dimeriahkan dengan tabligh akbar. Tahun ini terbentuk Ikatan Alumni Sumatera Thawalib Parabek.
Pembangunan Pasca Gempa
Sumatera Thawalib Parabek mulai pulih dan melaksanakan pembangunan gedung pasca gempa.
Gempa Sumatera Barat
Pimpinan Pondok diampu oleh H. Khatib Muzakkir. Terjadi gempa besar di wilayah Sumatera Barat sehingga gedung belajar rubuh. Santri belajar di tenda darurat. Pada tahun ini pula pertama kali santri parabek lulus Program Beasiswa Santri Berprestasi Kemenag RI.
Ir. H. Novizar Zen
Yayasan Syekh Ibrahim Musa Parabek diketuai oleh Ir. H. Novizar Zen.
H. Zulharbi Salim, Lc
Yayasan Syekh Ibrahim Musa Parabek dipercayakan kepada H. Zulharbi Salim, Lc.Sumatera Thawalib Parabek menjalin kerja sama dengan Kemenag untuk mendatangkan Syekh dari Al-Azhar Mesir. Pada tahun ini pula program Khidmatul Ummah (Pengabdian Santri pada Masyarakat) pertama kali diadakan.
Deswandi, Ba
Kepala Madrasah Aliyah di ganti dengan Deswandi, BA karena Drs. Mukhlis diangkat jadi Pengawas oleh Depag.
H. Akhyarli Jalil, S.H.
Ketua Yayasan dipercayakan kepada H. Akhyarli Jalil SH. Status Madrasah meningkat menjadi “disamakan”. Maka Departemen Agama mengangkat dan melantik Kepala Madrasah Tsanawiyah Sumatera Thawalib Parabek, yaitu Dra. Hj. Farida ,R. dan Kepala Madrasah Aliyah Sumatera Thawalib Parabek Yaitu Drs. Mukhlis. Pelantikan keduanya tanggal 3 September 1998, serentak dengan pelantikan Pengurus Yasim .
H. A. Kamal, S.H. & Drs. Zakiruddin
Pimpinan Sumatera Thawalib Parabek dirangkap oleh ketua Yasim H.A Kamal S.H dan wakil kepala Sumatera Thawalib Parabek kedua tingkat (tsanawiyah dan aliyah) dipercayakan kepada Drs. Zakiruddin yang juga merangkap sebagai Kepala Tata Usaha dan Kabid Pendidikan dan Pengajaran.
H.A. Kamal, S.H.
Ketua Yasim dipercayakan pada H.A. Kamal S.H. Sistem pendidikan dan pembagian tingkat tetap seperti sebelumnya, tapi pimpinan Sumatera Thawalib Parabek disatukan, dipercayakan kepada H.Mukhtar Said dan dibantu oleh Pembantu Utama yaitu Abdul Munir Jalal sebagai ketua Bidang Pendidikan dan Abdul Gafar sebagai Ketua Bidang Sarana dan Prasarana.
H. Hasan Mahdi, M.A.
Kepemimpinan Sumatera Thawalib Parabek dipercayakan kepada H. Hasan Mahdi M.A. Sistem pendidikan disesuaikan dengan kurikulum Departemen Agama dengan tidak mengurangi pelajaran identitas Sumatera Thawalib Parabek. Tingkat Tsanawiyah 3 tahun dikepalai Abdul Munir Jalal dan tingkat aliyah 3 tahun dikepalai Abdul Gafar.
Sumatera Thawalib Parabek
Berdasarkan hasil musyawarah Yayasan Syekh Ibrahim Musa Parabek dengan alumni MST, Rektor IAIN, Kakanwil Depag dan Para ulama pada tanggal 1 Juli 1979, mulai tahun ajaran 1979/1980, Sumatera Thawalib Parabek menjadi 6 tahun: 3 tahun tingkat Tsanawiyah dan 3 tahun tingkat Aliyah.
Abdul Munir Jalal & Abdul Gafar
Abdul Munir Jalal menjadi Kepala Sekolah dan Abdul Gafar sebagai wakil kepala sistem pembagian tingkat sekolah tetap seperti sebelumnya.
Kepengurusan Sumatera Thawalib
Kepengurusan Sumatera Thawalib Parabek mengalami perubahan. Abdul Muis St Batungkek Ameh menjadi Koordinator Sekolah, H. Abdur Rahman menjadi Kepala Madrasah tingkat Tsanawiyah (4 Tahun) dan Mukhtar Said menjadi Kepala Kulliyatuddiyanah (3 tahun).
Wafatnya Syekh Ibrahim Musa
Syekh Ibrahim Musa wafat pada 25 Juli 1963. Pengelolaan Sumatera Thawalib Parabek dilanjutkan dengan mendirikan Yayasan Syekh Ibrahim Musa (YASIM) yang diketuai oleh H. Abdul Munir Dt.Palindih.
Sumatera Thawalib Parabek & Kuliyatuddiyanah
Pelajaran ditambah dengan mata pelajaran umum. Masa Pendidikan di Parabek 7 tahun yaitu 4 tahun (sampai kelas IV) dengan nama Sumatera Thawalib dan 3 tahun (dari Kelas V – VII) dengan nama Kulliyatuddiyanah.
Kepengurusan Abdul Muis St Batungkek Ameh
Kepengurusan Sumatera Thawalib dipercayakan kepada Abdul Muis St Batungkek Ameh (menantu Syekh Ibrahim Musa) sedangkan Syekh Ibrahim Musa lebih banyak mengajar di kelas tertinggi (kelas IV dan VII ).
Sumatera Thawalib Parabek dan Asing
Kelancaran proses pendidikan di Sumatera Thawalib agak terganggu akibat masuknya tentara DAI Nipon, pengerahan kedaulatan RI, dan agresi Belanda.
Dibukanya Takhasus
Syekh Ibrahim Musa bersama menantu beliau, H.Bustani Abdul Ghani, yang baru pulang belajar dari Kairo Mesir membuka takhasus yaitu masa pendidikan lanjutan selama 3 tahun setelah tamat 7 tahun.
Pembelajaran Secara Klasikal
Pembelajaran halaqah berubah menjadi pembelajaran secara klasikal.
Sumatera Thawalib
Muzakaratul Ikhwan (Jamiatul Ikhwan) diubah menjadi Sumatera Thawalib.
Muzakaratul Ikhwan
Pengajian halaqah diberi nama Muzakaratul Ikhwan setelah kembalinya Syekh Ibrahim Musa kali yang kedua dari Makkah selama 2 tahun.
Awal Berdirinya Sumatera Thawalib Parabek
Syekh Ibrahim Musa Parabek membuka pengajian halaqah sekembali dari menuntut ilmu di Makkah selama 9 tahun.