PUISI : INGINKU, JUGA INGIN MEREKA

Oleh : Habibi, Lc

INGINKU, JUGA INGIN MEREKA

Inginku, juga ingin mereka
Bahagiakan dia, jawaban dari semua tanya
Janjikan masa tua yang bahagia
Duduk berbincang ditemani secangkir teh saat senja
Menikmati tenangnya riak ditepian danau yang menyejukkan jiwa.

Inginku, juga ingin mereka
Lukiskan senyum bahagia di bibirnya
Bangga dengan kesuksesan anaknya
Buah dari didikan dan bimbingannya
Serta jawaban dari doa kepada Sang Kuasa

Inginku, juga ingin mereka
Tak ada tangis yang keluar dari matanya
Tak ada keluh yang terucap darinya
Tak ada sakit yang dideritanya
Tak ada perasaan kecewa dengan tingkah lakuku, harapan nya

Inginku, juga ingin mereka
Kuciptakan bahagia, hanya untuknya
Ucapkan “aku sayang ayah, selamanya.

RINDU AYAH

Masih dengan gadis yang  makin tumbuh dewasa
Masih dengan perasaan sendu yang erat memeluk luka
Masih dengan senyuman yang beriringan dengan gelak tawa
Aku, si gadis periang yang hampa

Aku pernah membencinya
Aku pernah melukainya
Aku pernah tak hiraukan dia ada
Siapa sangka, sekarang aku sungguh menyesalinya

Ribuan kata maaf pun sudah tak ada lagi gunanya
Tak akan bisa mengembalikan ke awal cerita
Dimana ‘semua baik-baik saja’
Beginilah sesal, setelah semua tak lagi sama

Selalu kuingat raut wajahnya malam itu
Malam pelepas rindu ayah dengan anaknya
Malam penuh tawa dan berbagi cerita
Malam itu juga, kali terakhir aku melihat dan memeluknya

Satu kalimat yang penuh luka
Namun diucapkan dengan senyum yang selalu sama
Yang akan selalu kuingat selamanya
“Berjanjilah, Nak. Jaga Ibumu karena Ayah tak bisa lagi berjanji untuk kembali”