PUISI : ILALANG MERINDU

Oleh : Fitra, S.Pd.I

  1. Ilalang Merindu
  2. Permata dan Tabir Cinta
  3. 100 Perak
  4. Sang Garuda
  5. Toga

ILALANG MERINDU

Ilalang menguning meliuk
Bak madu lembut yang ditumpahkan sang langit
Serbuknya terbang disapu semilir angin
Bersemayam di tanah gersang sore itu

Padang Ilalang
Tempat biasa kita bercengkrama, duduk bersila
Bersandar di pucuk ilalang senja
Tempat paling indah tuk berkeluh kesah

Ayah….diriku ingin mengulang cerita
Bersama indahnya ilalang senja
Mengurai canda
Membius luka
Melerai hati yang didera derita

Candamu yang bijak
Pengobat hatiku yang nelangsa
Pengikat jiwaku yang remuk redam

Ayah, Candamu membuatku semakin dekat
Memelukmu erat dengan hangat
Ayah, Sungguh aku rindu akan semua itu

Kini, rindu itu membuatku terbelenggu
Walau telah kulebur dan kulumat bersama waktu
Namun kerinduan itu terus berbisik merdu mendayu
Mengetuk kalbu mengusik jiwaku
Terus berbicara tentang masa lalu
Ayah…..
Tawarlah rinduku
Dengan baluran cerita ilalangmu
Walau hanya lewat mimpi
Kerena aku tahu bahwa rindu ini adalah tabu
Sebab kematian telah memisahkan kau dan aku
Di gundukan ilalang sendu

 

PERMATA DAN TABIR CINTA

Lelaki tua mengais asa
Kulitnya legam memancar dupa
Keringat mengucur harum kesturi
Gelora jiwa mengalahkan sakitnya luka raga
Karena derai nafas adalah tabir cinta

Engkau menghilang ditelan kabut subuh
Bergumul derita berkalang nestapa
Melawan kerasnya dunia
Kini, Ragamu melemah
Sendi dan bahumu tak lagi kuat menopang beban yang bergelayut
Namun itu semua, tak membuatmu menyerah
Engkau terus memikulnya
Kerena bagimu duka lara dan lika liku hidup adalah perhiasan dunia

Ayah…. perjuangamu belum usai juga hingga diriku kini dewasa
Engkau tetap menjagaku walau sering aku merasa tak butuh
Karena keegoisan sesaat
Namun engkau tetap sabar mendidikku dalam ketegasan dan kelembutan
Dan mengalahkan keegoisanku itu
Ayah terima kasih atas ketegasanmu sehingga diriku tak salah arah
Terima kasih engkau telah menggap aku permatamu yang berharga
Ayah….maafkan diriku
Diri yang belum mampu memberikan permata yang sama
Seperti yang kau berikan padaku

 

100 PERAK

Ingatkah ayah pada koin 100
Berlukis garuda berwarna perak
Kau berikan ditangan kecilku
Berbisik merdu bak bulu perindu
“100 untukmu sayangku”

Aku berlari diantara ilalang
Dengan koin yang ada dalam genggaman
Lalu kau mengejarku…. mendekapku
Mengangkatku diantara bahumu yang tegap
Menghadiahkan manisan kesukaanku

Tentangmu dan koin perak
Menyimpan kisah pilu kerasnya jalan hidup kita
Bergumul pekatnya perjalanan mengumpulkan koin-koin itu

Ayah……
Masa demi masa telah berlalu
Kini 100 perak itu telah digusur zaman di mamah waktu
Ia tak lagi mampu meberikanku manisan itu
100 perakmu
Namun, kisah kita
aku, engkau dan koin perak
Menjadi bulu perindu malam-malamku
Ayah….tahukah dirimu
Koin itu umpama matahari
Yang akan terus terang dalam memori
Melingkari segenap alur hidup ini

 

SANG GARUDA

Matanya tajam menukik perkasa
Kukunya kuat mencengkram dunia
Paruhnya tajam berkilauan laksana pedang
Perisainya kuat bak baja
Sayap-sayap indah membingkai kedua sisinya
Terkembang di jagad raya
Dialah garuda

Ayah, engkaulah garuda itu
Garuda yang membawaku membumbung tinggi ke angkasa
Mengepak sayap membelah dunia
Melintasi waktu dan juga cakrawala

Ayah, engkaulah sang garuda
Yang mengajariku menggengam dunia
Melihat indahnya semesta
Terbang mengudara bersama cinta dan cita-cita

Terima kasih ayah
Berkatmu aku bisa menyibak dunia
Terima kasih, sebab kokohnya sayap-sayapmu
Membawaku mengenal sang Pencipta semesta

 

TOGA
Engkau mendidiku dengan tegas
Mengajarkanku bertindak bijak dan cermat
Melatih tanganku memikul beban berat
Mencecar jemariku menggenggam bara
Ayah, berkat itu semua aku kini mampu melampui batas
Meraih mahkota, Toga hitam
Yang akan memberiku nama
Membuatmu bangga
Membuat sayapku telah tumbuh bersamanya
Ayah, biarkan aku terbang
Berjuang merebut kemenangan bersama toga hitam

Ayah Terima kasih atas ketulusan
Serta perjuangan pagi demi pagimu
Demi toga ini
Sebuah cita-cita yang dulu engkau impikan juga
Namun kandas oleh kehidupan yang tak berpihak

Ayah,kini telah aku dapatkan dan aku rebut semua
Dan semua itu akan terus ku perjuangkan
Demi menuntaskan impianmu yang pernah tenggelam
Oleh perihnya kehidupan

 

Nama : Fitra, S.Pd.I
Guru Bahasa Arab Ponpes Sumatera Thawalib Parabek, Bukittinggi
No wa. : 085274103928