PUISI : MERAPI

Oleh : M. Risal, S.HI., S.Ag

MERAPI

Aku bukan Gunung Merapi
Yang harus kau takuti
Yang harus kau ragukan
Yang harus kau sangsikan

Aku tak punya magma
Yang akan membakarmu

Aku bukan letupan yang mengumbar kemarahan
Dan mengeluarkan racun yang dapat membunuhmu

Aku adalah ayahmu
Yang memiliki cinta Merapi
Yang selalu menyayangimu
Yang menjagamu dengan apiku

Bak Merapi
Aku akan membahagiakanmu
Dengan indahnya pemandanganku
Dengan sejuknya udaraku
Dan melindungumu dengan racunku
Agar kau terbebas dari buasnya serangan dunia
Yang selalu memburumu
Itulah cinta Merapiku

TAK KUKENALI AYAH KU

Aku tak tau rupamu
Sifatmu
Ragamu
Yang kutau
Kau adalah ayahku

Kubayangkan dirimu lewat imajinasiku
Karena tak pernah kujumpa dirimu
Waktu duniaku masih menyatu dengan ibuku
Kau pergi Kembali kepada pemilikmu

Walau tak pernah kukecup tanganmu
Walau tak pernah kupeluk hangat tubuhmu
Tapi rasa syukurku selalu seiring dengan doaku
Karena mulah aku ada di dunia

Ayah
Cerita orang disekitarku
Kau impikan laki-laki anakmu
Kau selalu sebut itu disetiap penghujung sujudmu
Lalu saat tiba waktuku
Kau tak ada menyambutku
Kau tak ada untuk mengazankanku
Hanya ibu dan kamar bisu waktu itu

Namun kesedihan hatiku
Hilang Ketika kutau
Cerita Nabi Muhammadku
Yang juga tak bertemu sang ayah waktu itu

Ayah
Hatiku selalu berbisik ke telingaku
Sampai sekarang aku tau
Kau selalu menatapku
Dari langit yang selalu biru
Tempat doa ku menuju untukmu

Ayah
Benar aku terluka dengan kepergianmu
Meninggalkanku dengan tetesan air mataku
Namun sebuah diksi berbalut haru
Selalu terhantar di ujung penghambaanku
Untukmu Ayahku