بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Jambu Air, UKM LPM – Aura demokrasi terasa kental di Aula Ma’had Aly Sumatera Thawalib Parabek, saat diselenggarakannya acara Bedah Visi dan Misi para calon Presiden dan Wakil Presiden Dewan Eksekutif Mahasantri (DEMA) untuk periode 2025 pada Kamis 28 November 2024. Acara ini menjadi rangkaian penting dalam pemilu yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum Mahasantri (KPUM) Ma’had Aly Sumatera Thawalib Parabek.
Setelah proses pendaftaran calon dari 10 hingga 19 November 2024 dan pengambilan nomor urut pada 21 November 2024, masa kampanye mandiri dilanjutkan dengan acara debat ini. Dua pasangan calon yang bertarung adalah Paslon 01, Raihan dan Novia Yuliana, serta Paslon 02, Azizon dan Aditya Dwipa Febdila.
Acara dipandu oleh Ina Febriana Sari, mahasantri semester satu, dimulai dengan pembukaan oleh pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Luthfika Fauziah Naufal, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Jingle Ma’had Aly. Ketua KPUM, Shohibul Arif, dan Presiden DEMA 2024, Junaidi, turut memberikan sambutan sebelum acara dibuka secara resmi oleh Mudir Ma’had Aly, Ustadz Taufik Hidayat, S.Th.I., M.Pd, yang menyampaikan apresiasi terhadap semangat para panitia dan paslon.
Setelah pembukaan, acara dipandu oleh moderator Rahmat Fikri Farlendra. Dalam segmen pertama, kedua paslon memaparkan visi dan misi mereka.
Debat berlangsung seru dengan pertanyaan kritis dari panelis yang terdiri dari Ustadz Taufik Hidayat, S.Th., M.Pd (Mudir Ma’had Aly Sumatera Thawalib Parabek), Ustadzah Efi Salinda, M.Pd.I (Plt. Naib Mudir Ma’had Aly Sumatera Thawalib Parabek), Ustadz M. Risal, S.H.I., S.Ag (Koordinator KKPP—Kemahasantrian, Kerjasama, Penelitian, dan Pengabdian), Ustadzah Elya Sastra, S.S.I (Pembina Asrama Ma’had Aly Sumatera Thawalib Parabek), Ustadzah Raysa Faradiva, Presiden DEMA 2024 Junaidi, serta perwakilan delegasi dari tiap angkatan.
Pada segmen penutup, masing-masing paslon menyampaikan pernyataan akhir dengan penuh semangat, menyampaikan komitmen mereka untuk memimpin DEMA yang lebih baik. Acara diakhiri dengan sesi foto bersama, sebagai simbol semangat demokrasi dan kebersamaan.
Pemilu ini menjadi momen penting bagi mahasantri untuk memilih pemimpin yang akan membawa perubahan dan kemajuan bagi organisasi DEMA ke depan. Siapakah yang akan memegang amanah sebagai pemimpin baru?