Pelatihan Multiple Intelligence

santripaPada hari Kamis-Sabtu / 26-28 Januari 2012, Pondok Pesantren Sumatera Thawalib Parabek mengadakan Pelatihan Guru a�?MULTIPLE INTELLIGENCEa�? dengan tema : a�?Mewujudkan Guru Kreatif, Inspiratif Berbasis Multiple Intelligencea�? bersama Bapak MUNIF CHATIB (Pakar dan Praktisi Multiple Intelligence) & juga dihadiri oleh Tim Trainer GLC Indonesia sebanyak 3 orang, yaitu Bapak Fardan Prasetyo (Direktur GLC Indonesia), Bapak Andi Brana Wijaya dan Bapak Herdin Nurdin.

Acara yang dibuka langsung oleh Kadispora Kab. Agam Bapak Erwin Umar yang mewakili Bupati Agam yang tidak bisa hadir karena sedang ada agenda rapat di Jakarta.Juga hadir dalam pembukaan acara tersebut Kakankemenag Agam yang diwakili Ka TU Kemenag Agam, KUA Kecamatan Banuhampu. Ketua Yayasan Bidang Pendidikan Syekh Ibrahim Musa (Ibuk Susi Zaharawati Moeis, MT) dan seluruh jajaran Pimpinan Pesantren Sumatera Thawalib Parabek.

Peserta pelatihan terdiri dari seluruh majelis guru Pesantren ini dan juga beberapa orang utusan dari sekolah-sekolah yang diundang. Para peserta terlihat sangat antusias mengikuti pelatihan ini. Sehingga, meskipun jadwal acara padat dari jam 08.00 a�� 16.00 WIB, namun jarang sekali peserta yang keluar masuk ruangan.

Di antara materi yang disajikan ialah : Great School, Bedah Film Laskar Pelangi, Multiple Intelligence System, Multiple Intelligence Strategi, Lesson Plan, dan Penilaian Otentik. Dari Uraian yang diberikan dipahami bahwa dengan metode Multiple Intelligence ini, maka tolak ukur keberhasilan sekolah untuk menghasilkan output yang bermutu tidak lagi pada input (menerima siswa-siswa yang cerdas saja secara kognitif) seperti yang dibiasanya diberlakukan di berbagai sekolah.

Namun, ternyata setiap anak memiliki kecerdasan tersendiri yang berbeda-beda sesama mereka. Sehingga, sangat disayangkan bila sekolah bermutu itu diukur dari the best input. Maka, penekanan utama dengan MI (Multiple Intelligence) ialah the best proses (proses pembelajaran yang bagus dan menarik). Dalam hal ini seorang guru dituntut menyesuaikan pola pengajarannya dengan cara belajar siswa, tergantung pada bentuk kecerdasan yang mereka miliki.

Mulai awal tahun 2012 ini, pesantren Sumatera Thawalib Parabek akan menerapkan sistem Multiple Intelligence untuk masa-masa selanjutnya. Sehingga, untuk 2 tahun ke depan Pesantren ini akan dibimbing oleh Konsultan dari Tim Global Learning Center (GLC) Indonesia. Hal ini bertujuan untuk lebih mengembangkan mutu pendidikan ke depan. Karena output yang baik hanya akan tercapai dengan proses yang baik pula. (Uj)

Comments are closed.