بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Jambu Air, 30 Mei 2024 – Atas inisiasi tiga Ma’had Aly di Provinsi Sumatera Barat, yakni Ma’had Aly Sumatera Thawalib Parabek, Ma’had Aly Syekh Sulaiman Arrasuli, dan Ma’had Aly Pesantren Terpadu Serambi Mekkah, digelar Kegiatan Silaturrahmi Mudir Ma’had Aly dan DEMA Ma’had Aly se-Sumatera Barat. Acara yang mengusung tema “Optimalisasi Peran Ma’had Aly Dalam Membangun Karakter Bangsa” ini berlangsung pada Kamis, 30 Mei 2024, di Aula Kampus 2 Ma’had Aly Sumatera Thawalib Parabek.
Acara ini dihadiri oleh para pimpinan Ma’had Aly, di antaranya Mudir Ma’had Aly Sumatera Thawalib Parabek yang didampingi oleh Na’ib Mudir dan DEMA Ma’had Aly Sumatera Thawalib Parabek, Mudir Ma’had Aly Syekh Sulaiman Arrasuli beserta DEMA Ma’had Aly Syekh Sulaiman Arrasuli, serta Ketua Biro Administrasi Akademik Kemahasantrian yang mewakili Mudir Ma’had Aly Pesantren Terpadu Serambi Mekkah yang berhalangan hadir dan DEMA Ma’had Aly Pesantren Terpadu Serambi Mekkah.
Dalam sambutannya, Ustadz Taufik Hidayat, S.Th.I., M.Pd, selaku Mudir Ma’had Aly Sumatera Thawalib Parabek menyampaikan bahwa pertemuan ini adalah silaturrahmi perdana Ma’had Aly se-Sumatera Barat. Beliau juga mengungkapkan harapannya agar Ma’had Aly dapat menjamur seperti perguruan tinggi lainnya dan melahirkan banyak Ma’had Aly khususnya di Sumatera Barat. “Sengaja ambil tema atau objeknya DEMA karena penggerak motornya adalah DEMA, dan DEMA adalah perpanjangan tangan dari struktural Ma’had Aly,” tambah Ustadz Taufik.
Sambutan berikutnya disampaikan oleh Ustadz Mudrik Al Fazari, Lc. M.H, perwakilan dari Ma’had Aly Pesantren Terpadu Serambi Mekkah. Beliau mengucapkan terima kasih kepada semua inisiator dan mengingatkan bahwa semua Ma’had Aly adalah satu rumpun dengan sanad keilmuan yang bersambung ke Syeikh Ahmad Khatib Al Minangkabawi. Ustadz Mudrik juga berharap agar pertemuan ini menghasilkan poin-poin penting yang dapat diterapkan.
Sementara itu, Ustadz Elfi Yandi, M.Pd, selaku Mudir Ma’had Aly Syekh Sulaiman Arrasuli, menekankan pentingnya keberlanjutan pondok pesantren dan peran vital alumni Ma’had Aly. “Tujuan kita tentu sama, digodok menjadi mahasantri yang menguasai kitab kuning. Namun, banyak pondok pesantren yang muncul kadang hidup kadang mati, bahkan ada yang menutup usia karena kekurangan pengajar. Maka alumni Ma’had Aly sangat diharapkan,” jelasnya. Beliau juga mengajak untuk menggarap dan meniru program-program Ma’had Aly Sumatera Thawalib Parabek serta bekerja sama antara Ma’had Aly dan DEMA Ma’had Aly.
Kegiatan ini ditutup dengan penandatanganan kerja sama antara Ma’had Aly dan DEMA Ma’had Aly untuk pengembangan tridharma Ma’had Aly, yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat. Setelah pembukaan silaturrahmi, para Mudir Ma’had Aly dan pengurus DEMA se-Sumatera Barat melanjutkan diskusi mengenai kerjasama di ruangan terpisah. Mereka berhasil mengumpulkan usulan kerjasama yang mencakup ranah edukasi dan sosialisasi Ma’had Aly, seperti Mudzakarah dan Open House Ma’had Aly. Hasil kerjasama ini akan ditindaklanjuti sesuai kesepakatan dari tiga DEMA Ma’had Aly tersebut.
(LPM Mahad Aly)