Mitigasi Bencana Gempa, Penutup Perayaan Milad 108

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Parabek, 31 Oktober 2018

Alhamdulillah kita ucapkan, agenda terakhir dalam rangkaian Perayaan Milad 108 Pondok Pesantren Sumatera Thawalib Parabek Bukittinggi telah selesai dilaksanakan. Agenda terakhir yang telah dilaksanakan yaitu Mitigasi Bencana Gempa. Mitigasi ini adalah hasil kerjasama antara Pondok Pesantren Sumatera Thawalib Parabek Bukittinggi dengan BMKG Kota Padang Panjang. Mitigasi ini dilaksanakan dengan durasi 1 jam pada pukul 14.15 WIB hingga pukul 15.15 WIB yang diikuti oleh seluruh Santri, Guru dan Pegawai Pondok Pesantren Sumatera Thawalib Parabek Bukittinggi dan diawasi oleh petugas dari BMKG Padang Panjang.

Ustadz H. M. Zaki Munawwar, Lc selaku koordinator lapangan Mitigasi Bencana Gempa menuturkan,

“Keberhasilan simulasi mitigasi bencana di Pondok Pesantren Sumatera Thawalib Parabek Bukittinggi  yang digelar merupakan manifestasi dari kesadaran kolektif semua elemen yang ada didalam Pondok Pesantren, untuk mewujudkan upaya mengurangi resiko fatal dari dampak bencana gempa bumi. Koordinasi yang berjalan baik menghasilkan konsep yang bagus dan secara simultan dapat diterapkan oleh semua santri, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.

Overall …

Simulasi berjalan lancar diikuti lebih dari 1500 orang, meski masih terpantau beberapa santri yang tidak serius, hal ini hanya sekedar variabel yang cukup diabaikan saja. Kerjasama tim baik Guru, Humas dan Media, Santri, Ambalan dan PMR perlu tetap dipertahankan serta dirasa sangat layak diberi apresiasi”

H. M. Zaki Munawwar, Lc (Koordinator Lapangan Mitigasi Bencana Gempa)

Mitigasi yang diselenggarakan ini adalah untuk antisipasi jatuhnya korban ketika terjadi gempa dengan memberikan pengetahuan dan pendidikan kepada para santri dan seluruh Civitas Akademika Pondok Pesantren Sumatera Thawalib Parabek Bukittinggi agar suatu saat ketika terjadi gempa yang sesungguhnya menerjang wilayah Sumatera Barat terutama wilayah Banuhampu jadi mereka bisa mengetahui apa saja yang harus dilakukan, bagaimana cara menanggapi bencana dengan fikiran jernih tanpa dilanda kepanikan.

Wilayah Sumatera Barat terutama wilayah Padang Panjang hingga Ngarai Sianok (merupakan patahan bumi) di Bukittinggi yang melewati daerah Banuhampu adalah wilayah yang rawan gempa bumi. Sebagaimana yang kita ketahui, dalam kurun waktu 15 tahun belakang sudah beberapa kali terjadi gempa yang dahsyat yang menerjang Ranah Bundo, salah satunya yang masih sangat jelas terbayang di ingatan adalah pada tahun 2009 yang meluluh lantakkan bagunan Pondok Pesantren Sumatera Thawalib Parabek Bukittinggi sehingga rata dengan tanah.

Setelah selesai dilakukan mitigasi maka dilakukanlah evaluasi yang mengemukakan bahwa masih ada beberapa hal yang harus dan perlu diperbaiki oleh pihak Pondok Pesantren Sumatera Thawalib Parabek Bukittinggi sendiri maupun oleh pribadi masing2 santri. InsyaAllah untuk kedepannya persiapan untuk menghadapi musibah yang bisa terjadi kapan saja akan lebih matang dan lebih siap lagi.

 

Galeri :