Jambu Air, 31 Oktober 2023 – Ma’had Aly Sumatera Thawalib Parabek Bukittinggi Agam kembali menggelar acara edukatif yang tak hanya mendalami ilmu agama, tetapi juga memberikan wawasan yang sangat penting bagi mahasantri dalam menghadapi bencana. Pada Selasa, 16 Rabi’ul Akhir 1445 H bertepatan dengan 31 Oktober 2023, Ma’had Aly Sumatera Thawalib Parabek mengadakan Seminar bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kota Padang Panjang dengan tema yang relevan, yaitu “Peranan Mahasantri dalam Pengurangan Resiko Bencana di Lingkungan Pondok Pesantren”.
Dalam acara yang berlangsung di Aula Kampus Ma’had Aly Sumatera Thawalib Parabek ini, mudir Ma’had Aly, Ustadz Taufik Hidayat, S.Th.I., M.Pd., membuka seminar dengan sambutannya. Beliau menekankan bahwa walaupun materi yang disampaikan dalam seminar ini tidak secara langsung terkait dengan Fiqh dan Ushul Fiqh, namun sangat penting bagi mahasantri. Hal ini dikarenakan mahasantri, sebagai kader ulama yang berperan dalam masyarakat, juga harus memiliki keterampilan dalam menghadapi bencana, yang memungkinkan mereka untuk mengurangi resiko bencana, terutama saat berada di lingkungan pondok pesantren. Meskipun cuaca siang pada hari itu agak mendung, antusiasme seluruh mahasantri yang hadir dalam mendengarkan paparan materi dari narasumber tetap memancar.
Sebagai narasumber utama, Staff BMKG Kota Padang Panjang, Bapak Syamsir Okraindi, S.Si., M.Ikom., memberikan paparan yang sangat informatif. Beliau mengungkapkan betapa pentingnya pemahaman upaya Pengurangan Resiko Bencana (PRB) di kalangan sekolah, terutama di pondok pesantren. Beliau juga menjelaskan tentang upaya untuk mewujudkan sekolah aman dari bencana. Hal ini sejalan dengan Undang-Undang No. 20 tahun 2003, Undang-Undang No. 24 tahun 2007, dan Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) No. 4 tahun 2012 yang menggarisbawahi pentingnya pemahaman bencana di kalangan pelajar.
Dalam penutupan acara, Mudir Ma’had Aly Sumatera Thawalib Parabek memberikan cinderamata kepada narasumber sebagai tanda terima kasih atas pengetahuan yang telah dibagikan. Acara pun ditutup dengan sesi foto bersama, menggambarkan kebersamaan antara mahasantri dan BMKG dalam upaya meningkatkan pemahaman mengenai pengurangan resiko bencana. Acara ini menjadi salah satu langkah positif dalam mempersiapkan generasi ulama yang tidak hanya berkualitas dalam bidang agama, tetapi juga mampu berperan aktif dalam menjaga keselamatan masyarakat dari ancaman bencana.