U?U?U�U�U?U?U?U�U� O�UZO�O?U?O? U?UZU?U?U�U�U?U?U?U�U� U�UZO?U�O�U?U?U�U? O?UZU�U� O�UZO?U?USU�UZO?U?U�U?O? U?UZO�U�U�O?UZU�U?USU�O�U? O�UZO�O?U?O? U?UZO�U�O�U�UZO�U?U�U? O�UZO�O?U? O?UZU�UZU� O?UZU�U�U�U? O?UZUSU�O?U?U�U?O? U?UZO�U�U�U�UZO�U�O?UZO�U? O�UZO�O?U?USUZO�U? O?UZU�UZU� O?UZUSU�O?U? O?UZU?U�O�U?U�UZO� U?UZU?UZU�UZO?U?U�U?O? U?UZU?U?U�U�U?U?U?U�U� O�UZO�O?U?O? U?UZU?U?U�U�U?U?U?U�U� U�UZO?U�O�U?U?U�U? O?UZU�U� O�UZO?U?USU�UZO?U?U�U?.
a�?Kamu sekalian adalah pemimpin, dan kamu sekalian bertanggung jawab atas orang yang dipimpinnya. Seorang Amir (raja) adalah pemimpin, seorang suami pun pemimpin atas keluarganya, dan isteri juga pemimpin bagi rumah suaminya dan anak-anaknya. Kamu sekalian adalah pemimpin dan kamu sekalian akan diminta pertanggungjawabannya atas kepemimpinannya.a�? [Hadits shahih: Diriwayatkan oleh al-Bukhari (no. 893, 5188, 5200), Muslim (no. 1829), Ahmad (II/5, 54, 111) dari Ibnu a�?Umar radhi-yallaahu a�?anhuma. Lafazh ini milik al-Bukhari.]
Juga sabda beliau shallallaahu a�?alaihi wa sallam,
O?U?U�U�UZ O�U�U�U�UZ O?UZO�O�U?U�U? U?U?U�U�UZ O�UZO�O?U? O?UZU�U�UZO� O�O?U�O?UZO�U�O?UZO�U�U? O?UZO�UZU?U?O?UZ O�UZU�U?U?UZ O?UZU�U� O�UZUSU�UZO?UZOY O�UZO?U�UZU� USUZO?U�O?UZU�UZ O�U�O�U�UZO�U?U�UZ O?UZU�U� O?UZU�U�U�U? O?UZUSU�O?U?U�U?.
a�?Sesungguhnya Allah akan bertanya kepada setiap pemimpin tentang apa yang dipimpinnya. Apakah ia pelihara ataukah ia sia-siakan, hingga seseorang ditanya tentang keluarganya.a�? [Hadits shahih: Diriwayatkan oleh an-Nasa-i dalam a�?Isyratun Nisaaa�� (no. 292) dan Ibnu Hibban (no. 1562) dari Shahabat Anas bin Malik radhiyallaahu a�?anhu. Al-Hafizh Ibnu Hajar menshahihkan hadits ini dalam Fat-hul Baari (XIII/113), lihat Silsilah ash-Shahiihah (no. 1636).]
Setiap keluarga seorang muslim sudah sepatutnya untuk mendidik anak-anaknya dengan ‘ilmu Agama Islam. Banyak orang tua yang sudah tidak memperhatikan pendidikan agama terhadap anak-anaknya, banyak orang tua yang hanya memperhatikan kebutuhan kehidupan dunia anak-anaknya saja dan mengabaikan pendidikan agama anak-anaknya. Sebagai contoh yang sangat sederhana, ketika anak-anak kita pada pagi harinya ada ujian disekolahnya, sudah tentunya sebagai orang tua kita membangunkannya bahkan juga ada yang memarahinya agar segera untuk siap-siap berangkat kesekolah, tapi ketika anak-anak kita terlelap tidur ketika azan subuh berkumandang, banyak orang tua yang membiarkan anak-anaknya tertidur pulas dan menganggap : “Mereka masih kecil”, padahal bersujut dihadapan Allah (melaksanakan Sholat) lebih penting dari apapun dunia ini, sebagaimana Rasulullah Salallahhu ‘alaihi wa Sallam bersabda :
O�UZU?U�O?UZO?UZO� O�U�U�U?UZO�U�O�U? O�UZUSU�O�U? U�U?U�UZ O�U�O?U?U�U�U�USUZO� U?UZU�UZO� U?U?USU�UZO�
a�?Dua rakaa��at fajar (shalat sunnah qobliyah shubuh) lebih baik daripada dunia dan seisinya.a�? (HR. Muslim no. 725)
Tidak heran ketika anak-anak tersebut sudah beranjak dewasa ia memiliki prilaku yang tidak beradab, menggunakan obat-obatan terlarang, mencuri, atau bahkan menyakiti kedua orang tuanya. Tentu orang tua harus mengintropeksi diri terhadap kesalahan yang dilakukan oleh orang tua tersebut. Coba kita perhatikan hadist Rasulullah Salallahu ‘alaihi wa Sallam berikut ini :
U�O�U� O�U�U�O?US O�U�U� O�U�U�U� O?U�USU� U? O?U�U� ( U?U� U�U?U�U?O? USU?U�O? O?U�U� O�U�U?O�O�O� U?O?O?U?O�U� USU�U?O?O�U�U� O?U? USU�O�O�O�U�U� O?U? USU�O�O?O�U�U�
a�?Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (Islam), maka kedua orang tuanyalah yg menjadikannya Yahudi, Nashrani atau Majusi.a�? (HR. al-Bukhari&Muslim)
Salah satu solusi dari permasalahan tersebut adalah dengan menyekolahkan anak-anak kita di Pondok Pesantren, disana mereka mendapatkan pendidikan agama yang intensif, baik itu di sekolah maupun di asrama.
Tidakkah kita menginginkan untuk mendapatkan anak-anak yang sholeh/sholehah? tatkala kita sudah terbujur kaku di dalam kuburan, mereka akan berdo’a sambil meneteskan air mata :
O�UZU�U�U�U�U?U�U�UZ O�O?U�U?U?O�U�U�U?USU� U?UZU�U?U?UZO�U�U?O?UZUSU�UZ U?UZO�O�U�O�UZU�U�U�U?U�UZO�U?UZU�UZO�O�UZO?U�UZUSUZO�U�U?USU� O�UZO?U?USU�O�UZO�.Artinya: a�?Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan kedua orang tuaku (Ibu dan Bapakku), sayangilah mereka seperti mereka menyayangiku diwaktu kecila�?.