HAFLATUL WADA SANTRI KELAS 6 MADRASAH ALIYAH: PERPISAHAN MANIS DI PONDOK PESANTREN SUMATERA THAWALIB PARABEK

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ 

Parabek, 10 Maret 2024 – Pondok Pesantren Sumatera Thawalib Parabek menggelar Haflatul Wada untuk santri kelas 6 Madrasah Aliyah pada Sabtu, 9 Maret 2024. Acara puncak berlangsung di halaman Asrama Zuhud 1 dengan nuansa khidmat dan berbagai kegiatan yang menarik.

Acara dibuka dengan Tari Pasambahan dilanjutkan dengan penampilan drama yang mengisahkan perjalanan menuntut ilmu para santri dan kegiatan wajib di Ponpes Sumatera Thawalib Parabek. Antusiasme santri tercermin dalam setiap adegan, mencerminkan dedikasi mereka terhadap pendidikan dan pengembangan diri.

Puncak kegiatan Haflatul Wada kali ini adalah pemaparan paper terbaik yang dimoderatori oleh M. Irfan Mufid, santri kelas 6 Agama 2. Tiga santri yang memaparkan paper mereka adalah Rizki Maulana Ihsan Perwakilan Jurusan Agama, dengan judul “HAK WARIS ISTRI YANG SUAMINYA MENINGGAL PADA MASA IDDAH TALA BAIN,” Hadziq Dzikra Permayuda Perwakilan Jurusan IPA, dengan judul “HUKUM PEMBULATAN NOMINAL HARGA DALAM JUAL BELI BENSIN DI SPBU MENURUT PANDANGAN ISLAM,” dan Nikmatul Husni Az Zahra Perwakilan Jurusan IPS dengan judul “HUKUM PENGGUNAAN LIQUID SEBAGAI BAHAN AROMA THERAPY BAGI PASIEN YANG INGIN BERHENTI MEROKOK.”

Setelah paparan, ketiga santri mendapat kesempatan untuk tanya jawab seputar papernya bersama tamu yang hadir, menambah dinamika acara dan memberikan pemahaman lebih dalam tentang topik yang mereka bahas.

Acara semakin mengharukan dengan kata perpisahan yang disampaikan oleh ketua angkatan ANBATA, Syauqi Makarim. Ia mengungkapkan perjalanan panjang para santri angkatan 114 dari ketika awal mereka belum mengerti apa-apa hingga menjadi dibekali ilmu pengetahuan, di bawah bimbingan ustadz dan ustadzah.

Pengasuh Pondok, Ustadz H. M. Zaki Munawar, Lc., menyampaikan apresiasi kepada para santri yang telah menyelesaikan semua kewajiban mereka selama menuntut ilmu di Ponpes Sumatera Thawalib Parabek. Ia juga meminta maaf atas hak-hak yang mungkin belum sepenuhnya diterima oleh para santri selama menempuh pendidikan di Ponpes.

Bapak H. Ifdal, S.Ag, sebagai perwakilan orangtua santri, mengucapkan terima kasih kepada ustadz dan ustadzah atas pendidikan agama yang diterima oleh para santri selama enam tahun di Pondok. Ia juga meminta maaf atas segala sikap dan perilaku yang mungkin kurang berkenan, sambil mendoakan kesuksesan para santri di dunia dan akhirat.

Bupati Agam Dr. H. Andri Warman, S.Sos., M.M., berharap agar para santri melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, khususnya perguruan tinggi Islam. Ia juga mendoakan agar angkatan ANBATA 114 banyak yang diterima di perguruan tinggi di Timur Tengah.

Sambutan terakhir dari Syaukhul Madrasah Buya Deswandi menyampaikan bahwa momen wisuda merupakan peluncuran produk mutakhir dari Pondok Pesantren Sumatera Thawalib Parabek. Para lulusan diharapkan dapat memberikan kontribusi positif di tengah-tengah masyarakat setelah dibekali dengan ilmu, skill, dan etika.

Acara ditutup dengan persembahan paduan suara oleh para wisudawan, menciptakan suasana haru yang menyelimuti semua yang hadir. Haflatul Wada ANBATA 114 di Pondok Pesantren Sumatera Thawalib Parabek menjadi momen bersejarah yang diabadikan dalam perjalanan pendidikan para santri.