بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Sabtu, 07 Oktober 2023 bertepatan dengan 22 Rabi’ul Awal 1445 H, Ma’had Aly Sumatera Thawalib Parabek mewisudakan sebanyak 36 orang Mahasantri terdiri dari 17 orang laki-laki dan 19 orang perempuan di Grand Rocky Hotel Bukittinggi. Tampak juga hadir dalam jajaran tamu undangan Kakanwil Kemenag Provinsi Sumatera Barat Bapak DR. H. Helmi M.Ag, Kakan Kemenag Agam, Camat Banuhampu, KUA Banuhampu, Kepala Kepolisian Sektor Banuhampu Sungai Pua, Wali Nagari Taluak IV Suku, Dewan Pembina Yayasan Syekh Ibrahim Musa Parabek, Ketua dan Pengurus Yayasan Syekh Ibrahim Musa Parabek, Jajaran Struktural Ponpes Sumatera Thawalib Parabek Bukittinggi Agam, Guru dan Dosen Ma’had Aly Sumatera Thawalib Parabek, serta orang tua mahasantri. Acara wisuda dimulai dengan kedatangan jajaran dewan senat yang terdiri dari Buya Deswandi selaku Majelis Masyaikh, Ustadz Taufik Hidayat S.Th.I, M.Pd selaku Mudir Ma’had Aly Sumatera Thawalib Parabek, Bapak Warsul Anwar S.E., M.M. selaku Ketua Yayasan Syekh Ibrahim Musa Parabek, Ustadzah Nofitri S.Ag., M.Pd selaku plt. Pengasuh Pondok, dan Bapak Mursal Asmir selaku ketua Yayasan Bid. Pendidikan.
Prosesi sidang wisuda ke-3 kemudian dibuka oleh Mudir Ma’had Aly Sumatera Thawalib Parabek, kemudian dilanjutkan dengan kata sambutan dari Buya Deswandi. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa lulusan Ma’had Aly Sumatera Thawalib Parabek harus bercita-cita menjadi ulama terkemuka/besar. Ikutilah cara berdakwahnya Syekh Ibrahim Musa yang jika ditanyakan oleh orang tentang persoalan agama, beliau menjawab dengan cara yang menyejukkan tidak langsung menghakimi permasalahan tersebut dengan langsung mengatakan haram atau halalnya hal tersebut. Buya mencontohkan disaat Syekh Ibrahim Musa ditanya oleh seseorang mengenai hukum membakar kemenyan dan berdo’a di depannya, yang patut di tiru adalah Syekh Ibrahim Musa tidak langsung menghakimi pertanyaan orang tersebut, malah sebaliknya beliau menjawab kalau membakar kemenyan hanya untuk wangi-wangian apa salahnya, hal tersebutlah yang harus di aplikasikan oleh lulusan Ma’had Aly Sumatera Thawalib Parabek.
Tak hanya itu saja, Kakanwil Kemenag Provinsi Sumatera Barat DR. H. Helmi, M.Ag mengucapkan selamat kepada seluruh wisudawan/ti dan mengapresiasi panitia penyelenggara acara yang telah mensukseskan acara wisuda ke-3 ini.
Moment yang paling ditunggu oleh wisudawan/ti berserta orang tua akhirnya datang, pembacaan SK Mudir No. 005/K-11/Ma’hadAly-Sth/IX/2023 tentang Lulusan Prodi Fiqh dan Ushul Fiqh Pada Wisuda Ke-3 Tahun 2023 oleh Naib Mudir Bid. Akademik ustadz H. Nurdin S.Ag .S.Pd.I., MH. Wisudawan/ti kemudian maju satu persatu menghampiri dewan senat, prosesi ini kemudian dimulai dari nasihat Buya, pemindahan jambul oleh Mudir, penyerahan ijazah oleh Ketua yayasan, penyerahan plakat oleh Plt. Pengasuh Pondok, dan ditutup dengan nasihat dari Ketua Yayasan Bid. Pendidikan.
Annisa Rahmadya S.Ag dengan IPK coumlaude 3.78 menjadi wisudawan terbaik, sekaligus menjadi perwakilan wisudawan/ti dikesempatan ini Annisa menyampaikan bahwa “ begitu besar perjuangan kedua orang tua kita dan seharusnya kita juga bisa memberikan yang terbaik untuk mereka. Karna cinta orang tua kepada anak tiada batas ucapnya. Ucapatan terimaksih kepada Dosen Ma’had Aly yang selama 4 tahun ini telah bersabar, berjuang mendidik kami, ilmu yang kami dapatkan akan dibergunakan sebaik-baik mungkin”..
Acara kemudian dilanjutkan dengan penyerahan piagam wisudawan yang diserahkan langsung oleh Buya Deswandi. Wisuda ke-3 kemudian dilanjutkan dengan serah terima kenang-kenangan berupa plang nama Ma’had Aly Sumatera Thawalib Parabek dari ketua angkatan Tafaquh Fiddin Ari Pratama S.Ag ke Mudir Ma’had Aly. Tak hanya itu penyerahan Wisudawan/ti dari Mudir kepada perwakilan ketua alumni Mahad Aly Sumatera Thawalib Parabek oleh ustadz Ikrimil Hidayah S. Kom.,S.Ag.
Acara belum usai sampai disitu, perwakilan dari orang tua wisudawati Husnul Mardhiyah, S.Ag Bapak As’ari Khatib Majoalam juga menyapaiakan rasa terima kasih kepada jajaran struktural dan dosen Ma’had Aly yang telah membina anak-anaknya “tidak mudah membina dan mengajarkan ilmu kitab jika dilihat lulusan sekarang yang berbeda latar belakang pendidikan ada dari pesantren, SMA, bahkan SMK, namun hasil keringat dosen-dosen terbalas sudah dengan berhasil meluluskan sebanyak 36 orang calon ulama umara’ yang berguna untuk bangsa dan negara”.
Sidang senat terbuka kemudia berakhir dan di tutup oleh Mudir Ma’had Aly Sumatera Thawalib Parabek. Kemudian dilanjutkan dengan foto bersama dengan jajaran struktural dan keluarga besar Yayasan Syekh Ibrahim Musa. Semoga apa yang diperjuangkan oleh mahasantri selama 4 tahun menuntut ilmu di Ma’had Aly Sumatera Thawalib Parabek bermanfaat bagi keluarga lingkungan, dan negara. Aamiin..