RIHLAH TARBAWIYAH (Season II)

Setelah keberangkatan santri laki-laki kelas I & II Tsanawiyah pada kegiatanA�Rihlah TarbawiyahA�pada hari Rabu, tanggal 03 April 2018, kemudian diselenggarakan juga sesi kedua yaitu keberangkatan santri perempuan pada hari kamis, tanggal 04 April 2018 dengan jumlah santri yang ikut ada 190 orang dengan menaiki 7 unit mobil Pariwisata. Pada sesi kedua ini perjalanan para santri pun dimulai pada pukul 07.00 berkumpul di lapangan parkir Pondok Pesantren Sumatera Thawalib Parabek, dan dalam perencanaannya kita berangkat pada pukul 07.30, tapi berhubung karena ada yang harus kita persiapkan jadi keberangkatan kita ditunda sampai sekitar pukul 07.50 yang dilepas langsung oleh Kepala Madrasah Tsanawiyah Ustadzah Nofitri, S. Ag., M. Pd. Agenda kegiatan yang dilaksanakan santri perempuan ini tidak berbeda dengan kegiatan santri laki-laki, yaitu ke Padang Mangateh, kemudian ke Lembah Harau, dan terakhir ke Panti Asuhan yang berada diwilayah Payakumbuh.

Tujuan dilaksanakan kegiatan Rihlah TarbawiyahA�ini adalah untuk memperkenalkan kepada santri kita bagaimana keadaan kehidupan diluar sekolah, karena selama ini mereka cuma berada di sekolah dari pagi hari hingga sore hari, sehingga banyak dari mereka yang masih belum mengetahui kehidupan diluar dari dunia pendidikan. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang ke-6 yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Sumatera Thawalib Parabek.

Tempat pertama yang kita kunjungi adalah Padang Mangateh yaitu peternakan terbesar di Asia Tenggara. Kita sampai di Padang Mangateh sekitar pukul 09.45 WIB, disana kita diajarkan bagaimana cara beternak sapi, mengembala sapi, bagaimana cara mengelolanya, bagaimana cara mengkoordinirnya seperti sebuah instansi, disitu sudah diterangkan oleh pengurus-pengurus peternakan sapi tersebut, kemudian para santri diberi tugas oleh ustadz/ustadzah untuk memberikan pertanyaan kepada pengurus peternakan dengan pertanyaan yang sudah disiapkan sebelum berangkat ke Padang Mangateh. Beberapa pertanyaan yaitu tentang kapan berdirinya peternakan, kemudian jenis apa saja yang dikembang biakkan, sampai sapi ini mau dikemanakan nantinya. Jadi masing-masing anak memberikan pertanyaan yang berbeda dan disuruh untuk menanyakan langsung kepada pengurus peternakan sapi Padang Mangateh seperti halnya melakukan wawancara. Parasantri pun dianjurkan untuk membeli susu sapi yang dijual khusus untuk pengunjung saja bukan di perjual belikan di pasar-pasar. Harga susu yang dibeli pun tidak mahal, dengan Rp. 5.000 per gelas saja para santri bisa merasakan nikmatnya susu murni langsung dari peternakannya.

Foto bersama di Padang Mangateh

Pada sekitar pukul 12.00 kita berangkat menuju Lembah Harau, dan sampai di lokasi waktu shalat zhuhur kemudian kita melaksanakan shalat zuhur berjamaa��ah di sana. Lokasi Lembah Harau yang kita kunjungi sekarang berbeda dengan lokasi waktu bersama santri laki-laki, tapi tempatnya tidak terlalu berjauhan. Sehabis melaksanakan shalat zhuhur, kemudian kita makan siang bersama dan selanjutnya kita melakukan Outbond dengan beberapa game yang dikoordinir oleh ustadz dan ustadzah yang ikut mendampingi kegiatan kali ini. Outbond ini sebenarnya bertujuan untuk menjaga kekompakan dari santri kita, bagaimana mereka bekerja sama, bagaimana mereka menyelesaikan masalah secara bersama-sama, dan juga bertujuan untuk membuat santri jadi kenal dengan temannya, kenal dengan kakak kelasnya, dengan adik kelasnya, dan juga mengenal ustadz dan ustadzah mereka. Kita melaksanakan outbond di Lembah Harau sampai sebelum waktu ashar, dan kita langsung berangkat menuju Panti Asuhan.Saat ustadz/ustadzah memberikan pengarahan di Lembah Harau

Pada waktu Ashar kita sampai di Panti Asuhan Aisyiyah yang terletak masih berdekatan dengan Harau, kemudian kita melaksanakan Shalat Ashar di Masjid yang ada di Panti tersebut, dan kita langsung menuju gedung Panti. Sebelum kita berangkat untuk kegiatan Rihlah Tarbawiyah ini, kita menganjurkan kepada masing-masing santri kita untuk berbagi dan menyiapkan sebuah kado berisikan apa saja untuk diberikan kepada anak-anak penghuni panti. Dan setelah serah terima kado, kita mengadakan tanya jawab antara santri kita dengan penghuni Panti Asuhan Aisyiyah, biar mereka bisa saling berbagi dengan penghuni Panti yang berjumlah sekitar lebih dari 20 orang itu.

Foto bersama di depan Panti Asuhan Aisyiyah Payakumbuh

Pada pukul 18.00 kita pun berangkat meninggalkan Panti Asuhan Aisyiyah dan melaksanakan Shalat Maghrib di daerah Padang Tarok Baso dan sampai di Pondok Pesantren Thawalib Parabek sekitar pukul 20.00 WIB. (Narasumber : Ust. Yahdi)

Tinggalkan Balasan