CORE VALUE SABTU, 12 MEI 2018

Oleh : Ustadzah Marnianti, S. Pd.I

Judul : Birrun (Berbuat Baik)

Berbuat baik itu tergantung pada hati kita, apakah hati kita mengajak kepada kebaikan, atau malah mengajak kepada kemungkaran. Kali ini kita membahas ada tiga jenis hati :

  1. Hati yang Sehat (Qalbun Salim)

Disebut Qalbun Salîm (hati yang selamat; sehat) karena sifat selamat, sehat dan baik telah menyatu dengan hatinya.  Orang-orang yang memilik hati ini akan selamat pada hari kiamat, sebagaimana firman الله :

يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ ﴿٨٨﴾ إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ

Artinya : (Yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tiada lagi berguna, kecuali orang-orang yang menghadap الله dengan hati yang bersih. [Asy-Syu’ara’/26: 88-89]

  1. Hati yang Mati (Qalbun Mayyit)

Hati yang mati adalah hati yang kosong dari kehidupan. Ia tidak mengetahui Rabbnya, apalagi beribadah kepada-Nya. Ia selalu menuruti keinginan nafsu dan kesenangan dirinya, meskipun akibatnya ia akan dimurkai dan dibenci الله. Ia tidak peduli dengan apapun, yang penting bagi dia adalah keinginan dan syahwatnya terpenuhi. Ia menghambakan diri kepada selain الله, dalam cinta, takut, berharap, ridha dan benci, pengagungan dan kehinaan. Jika ia mencintai, ia mencintai karena hawa nafsunya. Jika ia membenci, ia membenci karena nafsu. Jika ia memberi, ia memberi karena nafsu. Ia lebih mencintai dan mengutamakan hawa nafsunya dari pada keridhaan Rabbnya. Hawa nafsu menjadi pemimpinnya, syahwat komandannya, kebodohan adalah sopirnya, kelalaian adalah kendaraannya. Ia terbuai dengan pikiran untuk mendapatkan tujuan-tujuan duniawi, mabuk oleh hawa nafsu dan kesenangan yang semu.

  1. Hati yang Sakit (Qalbun Maridh)

Hati yang hidup tetapi sakit memiliki dua unsur yang saling tarik-menarik. Ketika ia berhasil memenangkan pertarungan itu, berarti di dalam hatinya sedang ada rasa cinta kepada الله, keimanan, keikhlasan dan tawakkal kepada-Nya. Itulah nutrisi kehidupan hati. Di dalam hati yang sakit juga ada kecintaan kepada nafsu, keinginan dan usaha keras untuk mendapatkannya, dengki, takabbur, bangga diri, cinta jabatan dan membuat kerusakan di bumi. Inilah unsur yang menghancurkan dan membinasakan hati. Ia diuji oleh dua penyeru, yang satu menyeru kepada الله  dan Rasul-Nya serta hari akhirat, sedang yang lain menyeru kepada kenikmatan sesaat. Dan ia akan memenuhi salah satu di antara yang paling dekat dari dirinya. Hati yang sakit tiddak bisa mengontrol hawa nafsunya, dia selalu memperturutkan keinginannya, sehingga dia mengabaikan akan perintah الله.

والله أعلمُ بالـصـواب

Tinggalkan Balasan