بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Parabek, 7 Februari 2021.
Raut bahagia tergambar di wajah Ustadzah Khaira Anisa, Ustadzah Misdawati, Ustadzah Intan Pratami, dan Ustadzah Rahmawati. Empat orang guru Bahasa Indonesia ini baru saja menerima paket berisi buku antologi pantun 1000 orang guru penulis di seluruh penjuru ASEAN.
Dalam Gerakan 1000 Guru Asean Menulis Pantun ini, empat guru Bahasa Indonesia dari Pondok Pesantren Sumatera Thawalib Parabek Bukittinggi ikut berpartisipasi. Masing-masing guru menuliskan kurang lebih 10 pantun yang kemudian dibukukan. Event ini diadakan oleh Perkumpulan Rumah Seni Asnur. Setelah melewati proses seleksi dan penerbitan, buku berjudul Kumpulan Pantun Nasihan 1000 Guru Asean akhirnya sampai ke tangan pembaca.
“Menulis pantun itu sesuatu yang mengasyikkan, selain kita bermain dengan kata-kata, makna yang akan disampaikan melalui isinya juga akan jadi amal jika pembaca mengaplikasikan dalam kehidupannya. Jadi menulis sesuatu yang bermanfa’at akan jadi tabungan juga buat penulisnya, apalagi ini pantun nasihat,” tutur Ustadzah Misdawati.
Budaya literasi di pesantren bisa ditumbuhkan lewat berbagai kegiatan. Dengan terbitnya buku ini, diharapkan para santri bisa ikut termotivasi dan mengikuti jejak para guru dalam menyemarakkan kegiatan literasi.