Oleh : Rizka Atikah, S.Pd
Pada rintik di kala hujan
Pada mentari di tepian senja
Pada bulan di penghujung subuh
Pada gemerisik di balik dedaunan
Padanya,
Rindu ini menggenang di sudut netra
Mengalir deras dalam titisan bait-bait aksara
Tumpah ruah dalam untaian kata demi kata
Ayah, Ibu
Maafkan anakmu,
yang kini tak bisa menghambur ke pelukanmu di kala hatimu sedang pilu,
yang tak mampu menghapus air matamu di kala luka menyayat batinmu,
yang tak berdaya membagi kekuatanku di kala letih menyerang tubuhmu
Terima kasihku yang masih menggema bisu meski sungguh ku tau,
Pengorbanan, cinta kasih dan do’a-do’a yang tiada henti untuk kebaikanku,
adalah bekal bahagia yang engkau tanamkan sedari dulu
Untukmu Ayah dan Ibu,
di balik penjara suci ini
yang dipenuhi ladang-ladang ilmu
Setangkai do’a juga sebait rahmat
Selalu ku pinta pada Yang Kuasa
Dalam kerinduan
Anakmu yang sedang berjuang
Biodata penulis:
Rizka Atikah, atau akrab disapa Ika lahir di Padang pada 11 Agustus beberapa tahun silam. Sejak lahir, perempuan yang dikenal pendiam ini tidak pernah pindah dari Kota Bengkuang, hingga dua tahun belakangan mulai menjejakkan kaki ke kota wisata, Bukittinggi. Lewat tulisan, ia kerap membagi pengalaman dan perjalanan hidupnya. Baginya, tulisan adalah wadah yang tepat untuk sampaikan rasa saat lidah terlalu kelu untuk berkata.