PENGAJIAN DHUHA DENGAN WALI SANTRI

Hari ini tanggal 08-10-2017 Pondok Pesantren Sumatera Thawalib Parabek Bukittinggi menyelenggarakan kegiatan Pengajian Dhuha dengan mengundang semua Wali Santri. Kegiatan ini rutin diadakan setiap dua kali dalam satu tahun. Selain mendengarkan kajian yang disampaikan oleh Ustad-ustad Pondok Pesantren Sumatera Thawalib Parabek Bukittinggi dan sebagai forum silaturrahmi antara pihak Pondok Pesantren dan Wali Santri, kegiatan ini juga bertujuan untuk mendengarkan kritik dan saran dari Wali Santri terkait dengan permasalahan yang terjadi pada Pondok Pesantren Sumatera Thawalib Parabek Bukittinggi.

Moderator : Habibi, Lc ( Wakil Bidang Kesiswaan Aliyah )

Kegiatan Pengajian Duha ini di moderatori oleh Ustad Habibi, Lc selaku Wakil Bidang Kesiswaan Aliyah. Lantunan merdu Ayat Suci Al-Qur’an yang dibacakan oleh salah seorang santri Pondok Pesantren Sumatera Thawalib Parabek Bukittinggi menjadi pembuka pada rangkaian kegiatan tersebut.

Buya Deswandi Menyampaikan Materi Kajian

Selanjutnya, materi kajian disampaikan oleh Buya Deswandi yang merupakan Syaikul Madrasah Pondok Pesantren Sumatera Thawalib Parabek Bukittinggi. Dalam tausiyahnya Buya Deswandi mengangkat tema tentang Akhlak, beliauA� mengatakan : “Rasulullah Salallahu’alaihi wa Sallam merupakan contoh dan ikutan kita dalam kehidupan, bagaimana cara kita untuk menjalani hidup dengan benar, berakidah dengan benar, beribadah dengan benar, akhlak dan sikap juga dengan benar”, tuturnya.

Buya Deswandi juga memiliki sebuah metode untuk membentuk karakter para santri, yakninya dengan cara memperkenalkan 10 orang sahabat Rasulullah yang dijamin masuk syurga seperti seperti Abu Bakar Siddiq, Umar Bin Khatab, Usman Bin Affan, Ali Bin Abi Thalib, Thalhah Bin Abdullah, Zubair Bin Awaam, Saa��ad bin Abi Waqqas, Saa��id Bin Zaid, Abdurrahman Bin Auf dan Abu Ubaidillah Bin Jarrah semoga Allah ‘Azza wa Jalla meridhoi mereka semua, kemudian Buya Deswandi menginstruksikan agar para santri memilih karakter sahabat yang paling mirip dengan karakter mereka (santri). Buya Deswandi mengatakan : “Anak-anak kita memiliki karakter garis perjuangan Rasulullah Salallahu’alaihi wa Sallam. Paling tidak anak-anak kita memiliki karakter orang-orang yang sudah dijamin masuk syurga yakninya para sahabat Rasulullah Salallahu’alaihi wa Sallam semoga AllahA� ‘Azza wa Jalla meridoi mereka. Tidak patut kalau idola anak-anak kita seperti artis korea atau pemain bola yang memiliki iman dan karakter yang lemah.”ujarnya dengan tegas.

Dalam clossing statement-nya Buya DeswandiA� mengatakan : “Sekarang santri kita berjumlah 1.200 orang, sendainya 10% dari jumlah santri tersebut menjadi ulama nasional, insyaAllah tahun 2030 Indonesia akan gempar!, mereka menjadi ulama yang ‘alim, intelek, kaya, berakhlak mulia itulah cita-cita kita bersama.”

Ustad H. Ilham, Lc.,MA Menyampaikan Informasi Mengenai Pondok Pesantren Sumatera Thawalib Parabek Bukittinggi

Kemudian agenda kegiatan selanjutnya adalah penyampaian informasi Pondok Pesantren Sumatera Thawalib Parabek Bukittinggi oleh Ustad H. Ilham, Lc.,MA selaku Pimpinan Pondok. Dalam penyampainnya Ustad H. Ilham, Lc.,MA menyampaikan semua hal yang terkait dengan kondisi dan perkembangan Pondok Pesantren Sumatera Thawalib Parabek Bukittinggi.

  1. Tahun 2017 Tsanawiyah dan Aliyah Pondok Pesantren Sumatera Thawalib Parabek Bukittinggi sudah ter-Akreditasi A

  2. Ma’had AlyA�Pondok Pesantren Sumatera Thawalib Parabek Bukittinggi juga sudah menerima Mahasantri di tahun ke-2.

  3. Di Tahun 2017 jumlah santri Pondok Pesantren Sumatera Thawalib Parabek Bukittinggi adalah 1.200 orang dengan jumlah pegawai 154 orang.

  4. Tahun 2016 semua santri putra kecuali kelas 1 dipindahkan semuanya ke Asrama baru, bantuan dari Kementrian PU yang bertempat di Bengkawas.
    untuk santri yang berada di bengkawas ini kami fasilitasi dengan kendaraan sekolah kita untuk antar dan jemput setiap hari belajar ke sekolah, kalau ada terlihat santri yang masih berjalan itu pilihan mereka, santri yang menggunakan sepeda itu pilihan mereka.

  5. Kegiatan belajar sudah berjalan dengan normal.

  6. Kegiatan extra sudah mulai berjalan normal, seperti kegiatan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) / baca kitab kuning, ada juga kegiatan Olimpiade, kegiatan Palang Merah Santri, kegiatan Pramuka, kegiatan Olahraga, kegiatan Keluarga Santri,

  7. Santri ditingkat Tsanawiyah baru saja mengikuti kegiatan lomba kitab kuning.

  8. InsyaAllah bulan November 2017 nanti, MTs Pondok Pesantren Sumatera Thawalib Parabek Bukittinggi ditunjuk kembali oleh Kecamatan Banuhampu untuk mengikuti Lomba Sekolah Sehat tingkat Kabupaten.

  9. Penerimaan Santri Baru insyaAllah dibuka pada pertengahan bulan November 2017.

  10. InsyaAllah Bulan Januari 2018 Pondok Pesantren Sumatera Thawalib Parabek Bukittinggi mengadakan kegiata Study Tour.

  11. Beberapa prestasi yang di ukir oleh santri diantaranya :
    a. Bulan Agustus 2 orang santri Pondok Pesantren Sumatera Thawalib Parabek Bukittinggi mengharumkan nama Provinsi Sumatera Barat di Tingkat Nasional.
    b. Bulan November Pondok Pesantren Sumatera Thawalib Parabek Bukittinggi mengutus 9 santri untuk mengikuti kegitan Lomba Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional dalam 5 cabang, diantaranya : Ushul Fiqh (Marhalah Wustha), Akhlak (Marhalah Ulya), Akhlak (Marhalah Ula), Debat Bahasa Arab (Putra), Debat Bahasa Arab (Putri).

Wali Santri Menyampaikan Kritik dan Saran

Selanjutnya Ustad H. Ilham, Lc.,MA juga menjelaskan beberapa permasalahan yang terkait dengan asrama dan setelah itu dilanjutkan dengan penyampaian kritik dan saran dari beberapa wali santri yang sempat hadir dalam kegiatan Pegajian Duha tersebut. Semua kritikan dan masukkan yang disampaikan oleh wali santri yang sifatnya membangun Pondok Pesantren Sumatera Thawalib Parabek Bukittinggi kedepannya diterima dan dicatat oleh Civitas Akademik yang menghadiri pada kegiatan tersebut.

Ustad H. M. Zaki Munawwar, Lc (Kepala Asrama) Menjelaskan Informasi Mengenai Asrama
Ustad Budi Irawan, S.Ag (Sekretaris Yayasan Syekh Ibrahim Musa Parabek)
Ustad Budi Irawan, S.Ag (Sekretaris Yayasan Syekh Ibrahim Musa Parabek)

Ustad H. M. Zaki Munawwar, Lc selakuA�Kepala Asrama dan Ustad Budi Irawan, S.Ag selaku Sekretaris Yayasan Syekh Ibrahim Musa Parabek menjelaskan bahwa pendidikan yang dilakukan oleh Pembina Asrama menggunakan metode “Dakwah bil Hikmah” yakni menyampaikan dakwah dengan cara yang arif bijaksana, yaitu melakukan pendekatan sedemikian rupa sehingga pihak objek dakwah mampu melaksanakan dakwah atas kemauannya sendiri, tidak merasa ada paksaan, tekanan maupun konflik. Namun metode dakwah ini membutuhkan usaha, waktu dan do’a dari semua pihak agar Allah ‘Azza wa Jalla merubah akhlak para santri menjadi akhlak yang lebih baik. Ustad H. M. Zaki Munawwar, Lc juga menuturkan bahwa metode pendidikan dengan kekerasan bukanlah metode yang tepat saat ini.

Semoga Civitas Akdemik Pondok Pesantren Sumatera Thawalib Parabek Bukittinggi dan wali santri dapat bekerjasama untuk mewujutkan harapan bersama agar santri Pondok Pesantren Sumatera Thawalib Parabek Bukittinggi dapat menjadi ulama yang ‘alim, intelek, kaya, berakhlak mulia seperti yang disampaikan oleh Buya Deswandi dalam clossing statement-nya. Aamiin ya Rabbal ‘Alamiin.

DOKUMENTASI PEMBINA ASRAMA MEMBANTU MEMBERSIHKAN RUANGAN SANTRI DENGAN IKHLAS