Pendidikan Berbasis Kejujuran

ujangwebOleh. Ujang, S.ThI

Sekolah, sebagai salah satu lembaga pendidikan, bukan hanya tempat transfer ilmu pengetahuan kepada peserta didik agar mereka menjadi anak-anak yang pintar dan meraih nilai tertinggi dalam ujian. Tetapi, sekolah hendaknya juga berfungsi sebagai tempat pengembangan potensi anak untuk bisa bersikap jujur dalam kehidupannya sehari-hari. Sehingga, bila mereka dewasa, sikap jujur ini mampu terpelihara dengan baik dan mereka benci terhadap segala bentuk kedustaan.

Akhir-akhir ini kita merasakan betapa kurangnya perhatian terhadap kejujuran ini. Beberapa waktu yang lalu marak diberitahukan terjadinya kecurangan dalam pelaksanaan ujian. Dan hal itu dilakukan oleh sebagian orang yang terlibat dalam dunia pendidikan. Kira-kira seperti apa mentalitas anak didik setelah mereka dewasa nanti bila dibesarkan dalam pendidikan yang mengajari mereka berdusta.

Tidak asing dalam pendengaran kita, bahwa maraknya perbuatan-perbuatan yang sangat merugikan bangsa kita hari ini seperti korupsi, manipulasi, penyalahgunaan wewenang dan sebagainya, tiada lain terjadi karena ada orang yang sudah tidak malu berdusta dalam kehidupannya sehari-hari. Bahkan tiada takut kepada Allah SWT yang selalu mengawasi setiap gerak kehidupan yang dilakukannya. Sehingga, tidak jarang hari ini memberikan pengakuan atau kesaksian a�?beginia�? lalu di waktu yang lain memberikan jawaban yang berbeda. Bukankah setiap kata yang kita ucapkan sekarang akan dipertanggungjawabkan nanti di hadapan Allah SWTa��?

Pentingnya jujur dalam kehidupan kita telah disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW dalam salah satu hadis beliau :

a�?Hendaklah kamu bersikap jujur, Sesungguhnya kejujuran mengantarkan kepada kebaikan, dan kebaikan mengantarkan kepada surga. Sesungguhnya seseorang yang biasa berlaku jujur dan memelihara kejujuran, hingga ia ditulis di sisi Allah sebagai shiddiq (orang yang senantiasa jujur). Dan jauhilah olehmu berdusta, Sesungguhnya dusta mengantarkan kepada perilaku menyimpang (durhaka) dan perilaku menyimpang (durhaka) mengantarkan kepada neraka. Sesungguhnya seseorang biasa berlaku dusta dan memelihara kedustaan, hingga ia ditulis di sisi Allah sebagai kadzdzab (pendusta besara�?. (Hadis Muttafaq a�?alaih dari Ibnu Masa��ud RA).

Allah SWT berfirman, yang artinya: a�?Hai orang-orang yang beriman,bertaqwalah kepada dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang jujura�? (QS: At-Taubah: 119). Dalam ayat lain, Allah SWT juga berfirman, yang artinya: a�?Jikalau mereka jujur kepada Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi merekaa�? (QS: Muhammad: 21)

Sungguh, betapa besarnya keuntungan orang-orang yang terbiasa bersikap jujur karena kejujurannya akan mengantarkannya melakukan banyak kebaikan yang balasannya nanti dari ialah surga yang penuh kenikmatan. Sebaliknya, betapa besarnya kerugian para pendusta. Sebab, setiap kedustaan yang dilakukan selain mendapat kehinaan di dunia, ternyata juga membawa pelakunya melakukan banyak kedurhakaan, karena tidak jarang satu kedustaan diiringi berbagai kedustaan lainnya. Sehingga balasannya di sisi Allah ialah neraka. Sebab, kedustaannya mendatang kerugian bagi banyak orang.

Melihat betapa pentingnya kejujuran dalam kehidupan kita, maka sudah seharus bagi semua sekolah sebagai lembaga pendidikan dan pembinaan siswa untuk lebih memberikan kepedulian dalam pendidikannya terhadap penanaman sikap jujur bagi siswa-siswinya yang kelak akan menjadi pemimpin dan pengelola negeri ini di masa-masa mendatang. Dan siswa-siswi yang jujur hanya akan lahir bila dididik oleh guru-guru yang terbiasa jujur, sekolah-sekolah yang terbiasa dikelola dengan jujur serta pengelola-pengelola pendidikan yang selalu tertanam dalam dirinya sifat jujur itu sendiri. Wallahu aa��lam.
(Tulisan ini dimuat di Website ini tahun 2012)

Comments are closed.